Praktik Sibaliparriq Di Mandar Wujud Eksistensi Bela Negara dalam Kebhinekaan
Tradisi/budaya lokal suku Mandar di Kab. Majene, Sulawesi Barat memindahkan rumah panggung dengan gotong royong (Foto : Arham)
Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal dan diakui memiliki beragam potensi, serta memiliki 17.000 kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Marauke, di dalamnya terdapat beranekaragam budaya/adat istiadat yang berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat.
Kebudayaan tercipta karena kebiasaan yang berkembang dan diterima oleh masyarakat serta berpengaruh pada tatanan kehidupan masyarakat tersebut. Kebudayaan dapat tercipta juga karena melalui interaksi social antara individu dengan individu, antar kelompok dengan kelompok lainnya. Kebudayaan bukanlah semata-mata warisan suatu masyarakat tetapi juga merupakan seni hidup (the art of living) masyarakat agar tetap survive. Pada dasarnya, setiap kebudayaan adalah entitas (wujud) yang memiliki dirinya sendiri, Departemen Pendidikan Nasional, termasuk Mandar terutama di Kelurahan Mosso Kecamatan Sendana yang memiliki beragam adat kebiasaan salah satunya yaitu Sibaliparriq. Tentu saja, nilai-nilai luhur yang tumbuh menarik untuk dikaji secara mendalam, terutama dalam kaitannya dengan realitas nilai yang berkembang dinamis seiring dengan perubahan waktu dan batas-batas ruang.
Sibaliparriq berasal dari beberapa kata si- berarti saling berhadapan bali berarti jawab atau lawan sedangkan parri bermakna susah atau sulit. Jadi apabila dilihat dari segi bahasa maka sibaliparriq adalah saling membagi kesusahan atau lawan dari kesusahan. Sedangkan dari segi istilah sibaliparriq dapat diartikan sebagai konsep kerjasama antara suami istri dalam rumah tangga untuk mengatasi masalah materil/ekonomi maupun sprituil agar dapat dikerjakan secara bersama demi keutuhan keluarga. Ahmad Sahur dalam salah satu pengertian dikemukakan bahwa sibaliparriq adalah kerjasama antar suami istri dalam hal materi maupun spiritual. Abdul Mthalib (1970)
Sedangkan menurut Ansar (2013) konsep sibaliparriq mengandung makna gotong royong, saling pengertian, saling membantu, ikhlas, mitra sejajar antara suami istri dan seisi rumah tangga termasuk anak dan siapa saja yang ada dalam rumah tangga tersebut dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan langgeng.
Sibaliparriq juga adalah salah satu konsep nilai kebudayaan yang ada di Mandar dimana pengaplikasiannya masih diterapkan sampai sekarang. Konsep ini dapat dimaknai sebagai konsep kebersamaan, gotong royong atau sekaligus kesetaraan. Apabila dipandang dalam sudut rumah tangga, maka dapat dipahami bahwa konsep ini mengharuskan perempuan atau istri untuk membantu kegiatan suami terutama dalam hal mencari nafkah untuk keluarga. Dengan pemahaman ini, posisi istri dan suami di mata orang Mandar tidak dipandang timpang atau tidak berbeda, selain pegangan bahwa suami mutlak tampil sebagai pemimpin dan bertanggung jawab penuh atas kehidupan perekonomian rumah tangga. Namun demikian, istri juga memiliki tanggung jawab yang setara atas kehidupan dan langgengnya bahtera rumah tangga, terutama urusan ekonomi dan pendidikan yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan dan beragama.
Faktor-Faktor Yang Mendasari Perilaku Sibaliparriq
Perilaku adalah pengertian umum dari akhlak istilah bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti perilaku, perilaku itu sesungguhnya merupakan aktifitas dari prinsip, nilai, atau keyakinan dari seseorang. Perilaku juga biasa diartikan sebagai segala tindakan manusia yang disebabkan baik karena dorongan organisasinya, tuntunan lingkungan alam, dorongan organisme serta hasrat psikologinya maupun karena pengaruh masyarakat dan kebudayaannya. Seorang ahli psikologi, Skinner merumuskan bahwa yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah respon atau reaksi seseorang tehadap stimulus (rangsangan dari luar). Teori Skinner ini lebih dikenal dengan teori SOR (Stimulus Organism Response).
Kehidupan sehari-hari manusia senantiasa melakukan aktivitasaktivitas kehidupannya atau dalam arti melakukan tindakan baik itu erat hubungannya dengan dirinya sendiri ataupun berkaitan dengan orang lain yang biasa dikenal dengan proses komunikasi baik itu berupa komunikasi verbal atau perilaku nyata, akan tetapi di dalam melakukan perilakunya mereka senantiasa berbeda-beda antara satu dengan lainnya, hal ini disebabkan karena motivasi yang melatar belakangi berbeda-beda.
Kaitannya dengan sibaliparriq, ada hal-hal yang memicu sehingga perilaku tersebut diaplikasikan. Walaupun pada masyarakat Mandar menganggap bahwa perilaku sibaliparriq muncul dengan sendiri karena adanya kesadaran serta keikhlasan yang timbul dari dalam diri istri maupun 10 suami. Pengaruh tersebut dapat terjadi akibat faktor eksternal yang terjadi dalam masyarakat Mandar, seperti Budaya,Tuntutan Ekonomi, Pendidikan Dan Motivasi Kerja.
Dinamika Budaya Sibaliparriq Pada Masyarakat Mandar
ini zaman semakin maju dengan teknologi yang makin canggih, dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, maka tidak heran jika banyak terjadi perubahan atau pergeseran nilai budaya dalam masyarakat.
Perubahan tersebut merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Kehidupan bermasyarakat merupakan upaya adaptasi kolektif terhadap tantangan lingkungan, tetapi juga mempunyai konsekuensi bahwa mereka harus selalu menyesuaikan hubungan internal maupun eksternal, sesuai dengan tuntutan yang serba terus berubah dari zaman ke zaman. Perubahan dan dinamika dalam suatu masyarakat dan kebudayaan merupakan suatu ciri yang sangat hakiki dan merupakan suatu fenomena yang selalu mewarnai perjalanan sejarah setiap masyarakat dan kebudayaan. Setiap masyarakat selalu mengalami transformasi, sehingga tidak ada satu masyarakat pun yang mempunyai potret yang sama dalam waktu yang berbeda, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.
Perubahan tersebut memperlihatkan hal-hal yang menggembirakan, tetapi juga mengkhawatirkan apabila dipandang dari sisi perkembangan budaya. Banyak upaya untuk mengembangkan aspek-aspek dan nilai-nilai yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan media, karena pengaruh derasnya arus globalisasi. Di tengah-tengah perubahan yang sesuai dengan harapan, terjadi pula kondisi yang tidak menguntungkan. Semua itu perlu 2 diperhitungkan dan diantisipasi dalam menyikapi perubahannya. Hal itu meliputi hampir semua aspek kehidupan, yaitu; geografi, demografi, sumber kekayaan alam, idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Akhir Kata
Pemahaman masyarakat Mandar tentang budaya Sibaliparriq Bahwa sibaliparriq adalah budaya saling membantu, bekerja sama atau bergotong royong, saling pengertian dan mengambil peran dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhanatau mencari nafkah maupun dalam urusan rumah tangga dan semua anggota kelurga antara suami dengan isteri dan anaknya juga ikut terlibat dan juga Budaya sibaliparriq di dalam keluarga meningkatkan ekonomi keluarga dan membuat hubungan keluarga menjadi harmonis dan langgen.
DAFTAR PUSTAKA
“Dinamika”. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kkbi (20 Oktober 2015).
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indoensia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ansar, Aktualisasi Nilai-nilai Budaya Lokal pada Perkawinan Adat Mandar. Makassar: De La Macca.
Muthalib, Abdul. Kamus Bahasa Mandar-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
By Luluareq Hendrik