This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 06 Maret 2022

PUISI SENJA SORE ITU


 Senja Sore Itu


Senja sore Itu

telah menyapuh gelisah

menghilangkan kecemasan

yang berkamar di jiwa, dan lebat di hati

ingin rasanya kuungkap rindu

di tempat biasanya kita merumahkan janji

inginku meromansakan setiap tarikan napas

mematahkan sunyi jadi gelombang 

di Dermaga waktu, aku dan kau

syahdukan senja

 

Bi’ar allo 

Sibi’arang pannia’u lao..

 

(Hndrik-Majene, 06/3/2022)

Kamis, 03 Maret 2022

Membaca Menolak Lupa!!!

Lapak Baca Gratis Jalanan!

Membaca Menolak Lupa




Volunteer Literasi Jalanan tak gengsi dan tak malu melakukan kegiatan yang dilakoni sejak se Bulan Yang lalu. Hingga setiap malam minggu mereka tekun menggelar lapak buku di atas trotoar stadion prasmaya majene, kabupaten majene.


“Gerakan kami ini adalah Gerakan kolektif walaupun kami masih kuliah semester empat kami akan terus konsisten, sembari mencari donatur buku-buku untuk menambah-nambahi buku untuk lapak. kami Buka setiap Jam 16:00 sore sampai 23:00 Malam. Besar harapan kami untuk orang-orang yang datang tidak hanya bermain,”.volunteer literasi jalanan


Saat awal lapak kami, sejumlah pengunjung bingung yang ingin menikmati malam minggu di stadion prasmaya.”sempat dikira menjual buku. Tetapi mereka tetap ikut, apalagi salah satu rekan volunteer mempostingnya di salah satu media sosial,”ucap volunteer literasi jalanan.



Gerakan yang mereka lakukan pun menuai hasil, para pengunjung lapangan yang awalnya ingin bersantai menikmati akhir pekan kini mulai mengikuti lapak baca yang mereka gelar.


Tingkat pengunjung antara 5 hingga 20 pemuda di lapak baca yang mereka gelar. Pemuda yang akrab di sapa Hendrik Itu mengaku bahwa awalnya tidak mempunya buku sama sekali. Hanya mengandalkan relasi dan dia membuka donasi melalui whatsapp dan media social lainnya.


“saya tak punya buku sama sekali. Ini dari kerja kolektif para relawan literasi semua. Mengumpulkan donasi buku bekas lewat WA dan siapa yang punya buku bekas siap ku ambil,” Hendrik volunteer literasi menjelaskan kisahnya.


Saat ini buku yang mereka miliki ada sekitar 40 buku yang mereka koleksi. Sebagian besar novel, buku umum dan buku pelajaran serta buku cerita rakyat.


Selain lapak baca, mereka ada keinginan membuat sekolah pesisir dan sekolah pelosok. Sehingga mereka akan memerlukan buku pelajaran umum.


ia mendirikan ruang seperti ini karena terinspirasi dari temannya di Makassar yang mendirikan lapak baca gratis dan mengajar anak-anak jalanan serta anak-anak di pesisir dan di pelosok. Namanya itu adalah Mahasiswa Peduli Majene. tumbuh di diri para volunteer semangat yang tinggi dan mereka tidak menetap di satu titik tetapi selalu berpindah- pindah.


Kini mereka masih mencari donasi buku dan alat tulis untuk melengkapi kebutuhan lapak baca dan jejak literasi yang mereka akan lakukan.


Namun melihat masih banyak kekurangan tidak menyurutkan semangat mereka untuk bergerak untuk literasi sebab mereka ingin melihat kota Pendidikan ini sebagai kota percontohan di Indonesia.


Seorang mahasiswa mengaku terbantu dengan adanya perpustakaan itu. “bisa membaca buku-buku gratis yang belum mereka baca. Serta mendapat wawasan dan relasi,” kata Aslam.


MOP, KALAU BEGITU SIAPA YANG SALAH.



Hendrik417.blogspot.CO - Dasar boro terlalu kritis,sessa jaki, semoga terhibur kawan.


Salah Siapa Kalau Begitu…

Boro adalah seorang mahasiswa asal pesisir majene.Sehari-hari dia hidup dikampus,tidak punya tempat tinggal.tidurnya dari kosan ke kosan,teras ke teras,sekretariat ke kesekretariat dan masjid ke masjid. Orang montok dan jarang mandi. Walau begitu, Boro adalah ketua tingkat di kelasnya yang dikudeta karena terlalu kritis.


Suatu hari, Boro hendak pergi ke pantai. Boro berangkat dari Kampus mengendarai Jet Daratnya dan tidak menggunakan helm.singkat cerita, saat memasuki perempatan di dekat penjual Nasi Kuning, Boro buru-buru sebab ada Polantas.

Entah ada dorongan apa atau memang terlalu kritis, boro turun menghapiri polisi,lantas bertanya”pak, ini lagi ada Kegiatan apa?”

“tidak, hanya ada penjagaan saja,”jawab polantas

“oh, pale”

“kenapa memang bertanyaki begitu?” polantas bertanya keherangan.

Dengan wajah imutnya, boro menjawab,”Maksud,tidak ii pak sebenarnya toh mau ka lewat, hanya saja tidak pake helm ka aii.”

“cehh! Lewat mi pale kalau begitu nanti saya tilangki toh karena tidak pake helmki”

“oh pale asli itu, tidak jadika lewat aii, masa dikasih begitu temannya. Sessa jaki” dan boro pergi begitu saja dan meninggalkan polantas dengan muka heran.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More