This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 08 Maret 2023

Essay Quo Vadis Majene Sebagai Kota Pendidikan: antara harapan dan kenyataan

  

Essay 

Quo Vadis Majene Sebagai Kota Pendidikan: Antara Harapan dan Kenyataan


Muh. Akbar Tandjung  
Email: muhammadakbartandjung@gmail.com
Motto : "Hidup bersamanya Bukan lagi berjuang tapi salin menikmati"


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Pendidikan dapat membantu manusia baik lahir maupun batin menuju peradaban yang lebih baik. Ki Hajar Dewantara adalah Bapak pendidikan nasional Indonesia dan Beliau juga pelopor terbentuknya Sistem pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara untuk Memerdekakan manusia. Memerdekakan satu manusia adalah langkah awal untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Majene merupakan pusat pelayanan pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat dengan harapan akan menjadi contoh bagi kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sulbar. Namun, nyatanya kabupaten Majene masih harus berbenah lagi sebab masih banyak fenomena masalah mengenai pendidikan di kabupaten Majene.

Pendahuluan

            Pendidikan merupakan upaya secara sadar untuk membantu jiwa manusia baik lahir maupun batin, dari sifat koadratnya menuju kearah peradaban yang manusiawi dan lebih baik. Pendidikan merupakan hal yang hadir dari sejarah manusia, semenjak manusia lahir pendidikan sudah menunjukan keberadaanya karena pendidikan tidak lain adalah proses interaksi individu dengan subjek lain seperti manusia, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan dan tak pernah berakhir, sehingga dapat menghasilkan kualitas yang ditujukan pada sosok manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.

Ketika membicarakan pendidikan di Indonesia, tidak lengkap kalo tidak membahas tentang bapak pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan pelopor terbentuknya sistem pendidikan di Indonesia. Ketika Indonesia masih dalam kekuasaan pemerintahan Belanda, Beliau mendirikan sebuah lembaga pendidikan dinamakan Perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 juli 1922. Dengan harapan bangsa Indonesia dapat merdeka secara lahir dan batin. Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menjadikan manusia sebagai manusia yang merdeka baik secara fisik, mental, dan kerohanian. Selamat raganya bahagia jiwanya. Dimana pendidikan menghasilkan manusia yang Selamat dan bahagia. Ada tiga semboyan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani. Ing ngarso sung tulodo memiliki arti di depan memberikan teladan, bahwa guru harus dapat memberikan contoh yang baik di berbagai macam hal. Ing madya mangun karsa artinya di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa Semboyan ini memberikan sebuah batasan-batasan seorang guru agar tidak menganggap siswa sebagai mahluk rendah dibawah gurunya. Tut Wuri Handayani semboyan yang sangat sering kita dengar artinya yaitu Di belakang memberikan dorongan, memiliki makna bahwa guru harus mampu senantiasa memberikan semangat dan motivasi positif untuk seluruh anak didiknya.

Pendidikan merupakan hal yang amat penting bagi manusia dalam segalah aspek kehidupannya. Pendidikan memberi pengaruh yang amat besar bagi manusia agar mampu bertahan hidup dengan membangun interaksi yang baik dengan sesamanya sehingga kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan mudah. Bahkan Pendidikan sangat penting pengaruhnya bagi bangsa dan Negara, jika generasi muda bangsa diberikan pendidikan yang baik sejak usia dini diharapkan mereka mampu memperoleh  nilai-nilai yang ada dalam pendidikan serta, dapat diterapakan dengan mudah di usia dewasa. Guru juga mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan.

            Di Indonesia sendiri fungsi dan tujuan pendidikan diatur di dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Didalam Undang-undang tersebut memuat segalah hal yang bersangkutan mengenai pelaksanaan pendidikan nasional di Indonesia yang meliputi dari Pengertian Pendidikan, fungsi dan tujuan pendidikan, jenis-jenis pendidikan, jengjang pendidikan, standar pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan demikian harapan dan arah pendidikan di Indonesia sudah ditentukan dengan sedemikian rupa.       Jadi, semua elemen masyarakat baik itu Pemerintah Pusat, Provinsi, bahkan Daerah harus memperhatikan dan bertanggung jawab atas pendidikan demi keberlangsungan  bangsa Indonesia. 

            Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat No. 1 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Majene ditetapkan sebagai pusat pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Majene sebagai pusat pengembanga ilmu pengetahuan dan teknologi yang diharapkan mampu mengembangkan kompetensi dan sumber daya manusia unggul dan mampu mengembangkan Kampus-kampus perguruan tinggi, SMA, SMP dan SD di Majene yang unggul disemua kabupaten se-Provinsi Sulawesi Barat. Pendidikan di Kabupaten Majene sangat berperan penting dalam pembangunan Kabupaten Majene begitu pula dengan Provinsi Sulawesi Barat kedepanya. Melalui pendidikan masyarakat melakukan Transpormasi budaya, menciptakan tenaga kerja, menciptakan alat control sosial, tenaga-tenaga ahli di bidang ekonomi dan lain sebagainya. Dengan demikian perkembangan masyarakat dapat berjalan secara bekelanjutaa. Quo vadis (Mau kemana) Majene sebagai kota pendidikan? Bagaiman harapan para pejuaan pembentukan Prov. Sulbar tentang Majene sebagai kota pendidikan dan kenyataan yang terjadi di lapangan?.

Pembahasan

            Secara historisnya Kabupaten Majene dikenal sebagai ibukota Mandar (tua). Untuk selanjutnya disebut sebagai kota tua. Dibanding kota-kota lain di Provinsi Sulawesi Barat, Majene lah yang paling banyak memiliki situs atau peninggalan bersejarah sebagai kota tua. Di  Majene banyak peninggalan sejarah seperti bangunan-bangunan bersejarah atau jejak peninggalan oleh pihak Belanda yang menjadikan Majene sebagai Ibukota Pemerintahan modern Belanda waktu itu. Selain sebagai ibukota pemerintahan Belanda,  Kabupaten Majene juga disebut Kota Pendidikan sebab  dulunya pusat pendidikan Afdeling Mandar adalah Majene. Mungking Inilah salah satu cikal bakal  kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memilih Majene sebagai pusat pelayanan pendidikan atau biasa di sebut kota pendidkan. Pemerintah Kab. Majene harus mampu membuktikan bahwanya kita memang lebih unggul di bidang pendidikan dari pada kabupaten lain yang ada di Prov. Sulbar.

            Majene sebagai Kota pendidikan merupakan harapan atau impian yang dapat kita wujudkan di masa depan. Dimana telah hadir universita negeri dan swasta di wilaya Majene untuk menopan terwujudnya cita-cita sebagai kota pendidikan. Pembanguna insfrastruktur pelayanan pendidikan seperti sekolah juga mulai di lengkapin fasilitasnya. Bahkan parah relawan literasi ikut memberikan sumbangsinya untuk mewujudkan cita-cita sebgai kota pendidikan. Budaya membaca buku harus kita mulai  kepada anak-anak yang ada di Majene agar kegiatan membaca menjadi kebiasan sejak dini dan akan menjadi sebuah kultur di Majene. APBD (Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah) ikut dialokasikan untuk pendidikan. Sesuai dengan amanat konsitusi UUD 1945 pasal 31 ayat 4 mengamanatkan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Hal ini dapat memberikan dampak besar terhadap peningkatan kualitas SDM dan mewujudkan cita-cita Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

            Harapan kita bersama, Majene sebagai kota pendidikan bisa terwujud dengan peran penting masyarakat dan pemerintah. Apa kabar Majene sekarang? apakah kita sudah dapat bengembira karena sudah menyandang sebagai pusat pelayanan pendidikan. Justru kita harus lebih berkerja keras lagi karena kenyataannya kita masih sangat jauh dari yang namanya Pusat pelayanan pendidikan. Menurut data BPS dan BKKBN angka putus sekolah di Kabupaten Majene mencapai 1.885 jiwa dan menempati posisi ke-3 di Provinsi Sulbar. Hal ini cukup memprihatingkan mengingat Kab. Majene sendiri adalah pusat pelayanan pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat. Kenyataanya kita masih sangat jauh dari kata ideal kota pendidikan. Sebab masih banyak anak-anak yang tidak dapat mengakses pendidikan di kabupaten majene terutama daerah pelosok.

Pemerintah dan Masyarakat belum menjadikan pendidikan sebagai Prioritas utama, hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian, Paradigma berfikir, pelayanan, sarana dan prasarana tidak memadahi, dan akses pendidikan belum merata ke pelosok desa di kabupaten Majene. Ini sebuah kenyataan yang terjadi bahwasanya Kabupaten Majene masih jauh dari harapan dan cita-cita sebagai kota pendidikan. Jelas ini merupakan sebuah kemunduran bagi Kab. Majene itu sendiri karena sejak pemerintah Belanda masih di Majene kita sudah menyandang sebagai kota pendidikan yang seharusnya ini bukanlah hal yang harus terjadi di kota pendidikan Majene sekarang.

Angka putus sekolah di Kab. Majene itu masih sangat tinggi, kita dapat merujuk bagaiman angka putus sekolah di daerah lain yang ada di Indonesia seperti daerah istimewa Yogyakarta yang merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Menurut data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikspora) DIY Tren pelajar putus sekolah dalam rentang 2020-2021 pada jenjang SMA/SMK mencapai 467 kasus. Dimana di tahun 2020 sebanyak 102 kasus dan di tahun 2021 meningkat 3 kali lipat sebanyak 365 kasus. Kalo kita lihat dari segi kepadatan penduduk Kab. Majene memiliki penduduk sebanyak 173.844 jiwa sedangkan Yogyakarta Mencapai 422.732. Penduduk di DIY masih lebih banyak 3 kali lipat dari Kab. Majene. Itulah mengapa angka putus sekolah di Majene Masih Sangat lah tinggi mengingat Majene adalah Pusat Pelayanan Pendidikan. Di Majene salah satu faktor yang mempengaruh angka putus sekolah yang tinggi yaitu perekonomian dan paradigma berfikir masyarakat. Dimana karena perekonomian keluarga yang kurang mampu menjadi alasan untuk anak-anak yang masih di usia untuk mendapatkan pendidikan terpaksa harus bekerja. Pemberian Edukasi tentang pentingnya menuntut ilmu di Majene masih sangat kurang. Sehingga Pelajar tidak berfikir dua kali untuk langsung berhenti sekolah dan langsung terjun ke dunia kerja. Karena masalah pendidikan juga bukan selalu menyangkut soal biaya pendidikan, dukungan masyarakat juga perlu ditingkatkan untuk mendorong keinginan untuk bersekolah dan menuntun ilmu .

Akses Pelayanan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu masalah yang harus di perhatikan oleh pemerintah Majene. Sebab di pelosok desa Kab. Majene masih banyak daerah yang tidak dapat mengakses pendidikan seperti yang ada di perkotaan. Contoh kurangnya tenaga pendidik di pelosok, sarana dan prasarana yang kurang, akses jalanan yang kurang, dan kualitas tenaga pendidik di pelosok Majene yang kurang. Banyak faktor yang menyebabkan seperti yang paling memiluhkan adalah jumlah guru yang justru menumpuk di wilayah perkotaan. Seharusnya tenaga pendidik atau guru di Majene siap untuk di tugaskan ke daerah pelosok karena ini merupakan tugas guru untuk mendidik generasi muda bangsa. Peran guru disini sangat di butuhkan di pelosok desa selain mengajar di kelas meraka juga diharapkan mampu membantu pemerintah dalam memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya pendidikan sehingga cara berfikir masyarakat sedikit demi sedikit dapat kita ubah.

            Bagaiman pemerintah menangani hal tersebut. Pemerintah Kab. Majene harus segera berbenah untuk mengatasi angka putus sekolah yang tinggi dan pelayana  pendidikan yang belum merata ke pelosok desa. Bukan hanya Kondisi perekonomian dan akses pendidikan yang tidak merata yang menjadi masalah di Majene. Namun, kualitas guru yang masih sangat kurang terutama di bagian pelosok desa dan paradigma berfikir masyarakat perlu kita ubah. Mengenai akses pelayanan pendidikan yang tidak merata di kabupaten Majene sebenarnya sudah ada yang mengatur untuk mendata anak-anak yang putus sekolah di kabupaten Majene, yang di atur dalam Perda no 2 tahun 2014 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Di dalam perda tersebut dituliskan  mengenai  pembuatan posko pendidikan di setiap kelurahan/desa yang ada di Kab. Majene. Tugas dari posko pendidikan ini yaitu untuk melacak atau mendata anak-anak yang putus sekolah dan mencarikan solusi bagi meraka untuk dapat melanjutkan pendidikanya. Posko pendidikan juga harus memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya bersekolah terutama pada anak-anak yang masih di bangku sekolah. Namun, implementasi dari pemerintah Kab. Majene sampai sekarang masih belum ada.

Kita ditampar dengan sebuah relitas yang terjadi, harapan para pendahuluh kita masih belum bisa kita upayakan dan wujudkan. Bagaiman pemerintah menangani hal tersebut. Segalah kebijakan dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut contoh beasiswa daerah. Hal ini dilakukan agar dapat membantu masyarakat yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Posko pendidikan juga hadir sangat ideal namun, langka dan implementasi pemerintah tidak ada. Pola penanganan pendidikan di Majene serba kaku dan berbau proyek. Pemerintah Kab. Majene saat ini belum menjadikan pendidikan sebagai proritas utama.

Kesimpulan   

Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara yaitu mengarahkan pendidikan dalam empat dimensi yaitu tujuan jasmani, akal, rohani dan sosial. Guru juga dintuntut harus mampu mencapai tujuan pendidikan dan mampu menerapkan trilogi pendidikan yaitu: Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani. Mereka diharapkan menjadi ujun tombak dalam mewujudkan pendidikan yang baik dengan menjadi teladan yang baik, memberikan motivasi dan semangat dalam belajar,dan dapat mendorong potensi-potensi yang ada dalam diri peserta didik. Jika ini dapat kita terapkan dalam pendidikan di Majene ini dapat menjadi senjata kita dalam mewujudkan Majene sebagai kota pendidikan.

Masih banyak yang harus dilakukan  pemerintah dan masyarakat Majene dalam mewujudkan Majene sebagai kota pendidikan. Pendidikan di Majene ini telah mengalami berbagai macam permasalahan. Terbukti dari banyaknya fenomena yang terjadi belakangan ini dalam konteks pendidikan. Menandakan pendidikan di Majene sekarang sedang melalui masalah krisis. Pemerintah harus menjadikan pendidikan menjadi proritas utama dan terus berupaya mewujudkan majene sebagai kota pendidikan dan mampu menciptakan Sumber daya manusia yang baik dan unggul.

 Pemerintah harus serius dalam mewujudkan majene sebagai kota pendidikan yang mampu menjadi rujukan yang baik bagi kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sulbar. Bukan hanya pemerintah tapi masyarakat, pemuda, relawan, mahasiswa dan lain-lain juga mempunyai peran penting. Masyarakat harus mulai sadar akan pentingnya pendidikan. Mahasiswa harus terus mengawal kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan mampu memberikan ide dan solusi yang akan mampu mewujudkan majene sebagai kota pendidikan. Pemerintah dan semua elemen masyarakat harus mampu mengembalikan marwa dan mengangkat eksistensi Majene sebagai kota pendidikan yang ada di Sulbar.

Daftar Pustaka

 

Alimuddin, M. R., & Mursidin. (2020). Majene Kota Tua: Pelestarian dan Potensi kepariwisataan. Polewali: Teluk Mandar Kreatif.

Febriyanti, N. (2021). Implementasi Konsep Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Jurnal Pendidikan Tambusai, 1631-1638.

Kurnia, A. M., Fawaid, I., Zulaicho, D., & Faidzullah, I. Z. (2021). Rekontruksi Makna Semboyan Ki Hajar Dewantara dalam Praktik Pendidikan Islam. El- Banat Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 37-51.

Marwah, S. S., Syafe'i, M., & Sumarna, E. (2018). Relevansi Konsep Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dengan Pendidikan Islam. Indonesian Journal of Islamic Education, 14-26.

Minsih, & Galih D, A. (2018). Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas. Profesi Pendidikan Dasar, 20-27.

Sujana, I. C. (2019). Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia. ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar, 29-39.

Kabupaten Majene.2014. Peraturan Daerah kabupaten Majene Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Pemerintah Kabupaten Majene: Majene

https://sulbar.tribunnews.com/amp/2022/05/17/angka-anak-putus-sekolah-di-sulbar-meningkat-2022-capai-12611-siswa-polman-tertinggi

https://persmaporos.com/ratusan-pelajar-putus-sekolah-lantaran-kenaikan-pengeluaran-di-kota-pelajar/


-Uba

 

Kamis, 02 Maret 2023

Cerita Para Pejuang dari Pelosok Kota PENDIDIKAN

Cerita Para Pejuang dari Pelosok 

Kota "PENDIDIKAN"

Keindahan buttu Pattumea mampu menjadi salah satu fitur alam yang paling menarik untuk menikmati pemandangan indah dan sejarah. keindahan gunung bisa sangat memukau dan mengesankan bagi orang banyak yang melihatnya.

Buttu Pattumea ini terletak di Dusun Timbogading, Desa Betteng, Kecamatan Pamboang. Jaraknya berkisar 22 kilometer dari pusat Ibukota Kabupaten Majene.

Sore itu tepatnya Senin, 20 Februari 2023. saya berkunjung ke tempat itu. Udaranya sejuk, hampir saya tak menemukan polusi udara. Di tempat itu terdapat monumen bersejarah, yaitu Benteng Ammana I Wewang setinggi 4,2 meter.

Tak jauh dari tempat itu sekitar 700 meter, Saya menemukan sebuah perkampungan di bawah kaki gunung. Nama kampung itu adalah Galung, desa Betteng. Sekitar pukul 16.00, Saya melihat sejumlah anak-anak  berkumpul di sebuah Sekolah SMPN 6 Satap Pamboang, dan SDN 11 Galung. Mereka bermain di sekitaran lapangan yang ada di sekolah tersebut.

Salah satu guru Smpn 6 satap mengatakan bahwa sekolah Smp ini dibangun pada tahun 2008 sedangkan SD 11 Galung dibangun pada masa penjajahan. Siswanya sekitar 76 dan dan memiliki perpustakaan yang sudah rusak. semenjak sekolah itu dibangun hanya melakukan pembaruan cat pada dinding kelas. namun kondisi dinding kelas bocor, atap bocor, lantai masih beralas tanah, bahkan bisa  dikatakan Ruang kelas tidak layak untuk di gunakan dalam proses belajar. 

Namun di balik dinding bocor pada sekolah itu terlihat senyum para anak Bangsa, mereka sangat bersemangat walaupun hujan dan kencangnya angin tidak mengurangi tekad dan cita-cita mereka.

Saya penasaran melihat dan mendengar cerita perjalanan dari anak-anak itu. saya berjalan dan melihat setiap dinding-dinding kelas sebagai pelindung  sebab dibalik itu ada harapan anak bangsa yang bercita-cita tinggi sedang berproses.


Setiap ruang kelas itu saya perhatikan. Ketika saya masuk di salah satu ruang kelas di SD 11 Galung, selain kondisi ruangannya yang bocor, saya melihat foto pemerintah daerah dan Wakil Presiden yang masih terpajangan diatas papan tulis yang seharusnya sudah diperbarui beberapa tahun yang lalu. Miris, masih ada saja sekolah seperti itu di Kota Pendidikan.

"saya masuk di sekolah ini sejak tahun 2019, namun pembangunan infrastruktur saya lihat tidak ada," kata Guru SD itu.


Terdapat 1 perpustakaan yang sudah rusak dan kurangnya buku-buku yang layak untuk komsumsi anak seusia mereka.



Jalanan infrastruktur menuju ke sekolah itu terkadang menjadi hal yang menakutkan bagi tenaga pengajar sebab ketika hujan turun jalanan tersebut licin dan bahaya untuk dilalui. "kendala guru disini adalah ketika hujan, jalannya licin,". lanjut pak guru itu.


Setelah itu saya kembali berjalan menuju ruang kelas, Meraba setiap dinding dengan tangan, maka akan mengira dinding itu sudah rapuh dan debu- debu yang menempel di setiap jari-jari tangan. di samping ruang kelas itu terdapat Pohon Kemiri sebagai mata pencarian masyarakat setempat.

Saya meninggalkan sekolah itu dengan perasaan yang penuh tanya, saya berhenti didepan sekolah memperhatikan dari luar. Apa gunanya Julukan Kota pendidikan Jika masih ada Sekolah Seperti itu?


Seorang anak murid di sekolah dasar itu keluar memanggil saya dan bertanya. "Na pulang Maki puang?," ucap Kaqdang anak sd itu. Lalu dengan rasa prihatin saya menjawab "iyya saya pulang dulu dek,".


Harapan dari anak-anak itu adalah saya bisa membersamai mereka lagi dengan kegiatan Literasi yang membakar semangat mereka. "puang membali bomi tau nahh," lanjut Kaqdang dengan hati yang berat untuk ditinggal. 


Percepatan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.Sektor pendidikan dan kesehatan harus menjadi perhatian utama untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Baik dari segi kualitas infrastruktur, pelayanan, SDM, manajemen dan tata kelola.

“Komitmen tersebut diatas menjadi bagian utama dan unggulan dari visi misi kami. Akan diwujudkan apabila mendapatkan amanah dari Allah dan rakyat Majene sebagai Bupati dan Wakil Bupati Majene periode 2021 – 2026 kelak,” Ucapan Beliau saat menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020.


@hanya orang biasa

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More