This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 07 September 2023

 

KOTA PENDIDIKAN MAJENE: DARI RENCANA, MENJADI WACANA, DAN MENJELMA BENCANA

 

 

SAJAK SEKOLAH TERSEGEL DI KOTA PENDIDIKAN

 

Di sudut kota yang sunyi,

Terdapat sebuah sekolah yang tersegel.

Dulu penuh tawa dan riuh suara,

Kini hampa dan sunyi membisu.

 

Papan tulis penuh debu,

Bangku-bangku kosong tanpa suara.

Gurunya hilang, murid-murid terlantar,

Sekolah yang dulu bersemangat, kini tersegel rapat.

 

Ironi terpahat dalam ruang kosong,

Hak anak-anak terenggut oleh takdir.

Pendidikan mereka terhenti di tengah jalan,

Impian dan harapan mereka tertinggal dalam penjara.

 

Kenapa sekolah ini tersegel?

Siapa yang harus bertanggung jawab?

Bukankah pendidikan adalah hak setiap anak?

Namun nyata, sekolah ini dibiarkan terabaikan.

 

Pendidikan adalah cahaya kehidupan,

Bukan sebuah pintu yang harus dikunci.

Marilah kita bersama-sama berjuang,

Membuka pintu sekolah yang tersegel ini.

 

 berdiri bersama,

Menghapus ironi menyelimuti.

Agar anak-anak dapat belajar dan tumbuh,

Di sekolah yang bebas dan terbuka, tanpa segel.

 

Bersatu kita berjuang,

Mengembalikan harapan dan kehidupan.

Sekolah yang tersegel akan terbuka,

Dan pendidikan akan bersinar kembali dalam sinar matahari yang terang.

 

DARI RENCANA, MENJADI WACANA, MENJELMA BENCANA

 

Di tengah kota pendidikan Majene, terdengar keresahan yang semakin membesar dari rencana dan wacana yang hanya menjadi omong kosong belaka. Kota yang seharusnya menjadi tempat inspirasi dan pemajuan pendidikan, kini terlihat menjelma menjadi bencana bagi harapan-harapan masyarakatnya.

 

rencana-rencana yang diumbar dengan semangat tinggi oleh para pemimpin dan pejabat, sayangnya hanya terdengar di permukaan. Janji-janji manis tentang peningkatan fasilitas, kurikulum yang lebih berkualitas, dan peningkatan taraf hidup guru dan siswa, semakin terasa seperti angin lalu yang tak pernah berdampak nyata. Bahkan pendidikan adalah prioritas pemerintah daerah saat ini.

 

Rencana besar yang seharusnya menjadi tonggak kemajuan pendidikan di kota ini, ternyata hanya tinggal wacana petaka. Tak ada tindakan nyata yang mengikuti, sehingga harapan-harapan masyarakat akan pendidikan yang lebih baik semakin memudar dan sirna.

 

Kota pendidikan Majene telah berubah menjadi bencana bagi masa depan generasi muda. Sekolah-sekolah yang seharusnya menjadi tempat pembelajaran dan pertumbuhan, kini seringkali terlihat kumuh dan kurang layak. Fasilitas yang minim, kurangnya buku dan bahan ajar, serta kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas, semakin memperburuk kondisi pendidikan di kota ini.

Para guru yang penuh dedikasi terpaksa berjuang dengan keterbatasan sumber daya dan upah yang tak sebanding dengan beban tanggung jawab mereka. Mereka berusaha memberikan yang terbaik bagi para siswa, tetapi sulit untuk mencapai hasil optimal ketika kondisi sekolah dan sistem pendidikan tidak mendukung.

Keresahan ini juga terasa di kalangan orang tua yang ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka. Namun, mereka merasa terjegal oleh keterbatasan ekonomi dan minimnya pilihan sekolah yang berkualitas.

Akibatnya, generasi muda terancam kehilangan kesempatan untuk menggapai mimpi-mimpi mereka. Potensi-potensi yang seharusnya berkembang, malah terhambat oleh ketidakpedulian atas pendidikan yang layak.

Jadi jelas bahwa praktek penyelenggaraan pendidikan di Majene belum maksimal, ditambah lagi adanya kasus putus sekolah yang dimana dari 6 kabupaten di sulawesi rat, Majene salah satu yang memiliki angka putus sekolah yang terbanyak.

Kota pendidikan Majene seharusnya menjadi cerminan dari peradaban yang maju, namun saat ini lebih mirip cerminan dari kegagalan sistem. Kehancuran pendidikan akan berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, dan ini adalah ancaman yang harus dihadapi bersama.

Diperlukan tindakan nyata dan komitmen dari semua pihak terkait untuk mengubah kota pendidikan Majene menjadi tempat yang penuh harapan dan inspirasi. Pemerintah harus berani mengambil langkah konkret dalam memperbaiki fasilitas dan memperkuat sistem pendidikan. Para pemimpin harus menghargai peran penting para guru dan memastikan mereka mendapatkan dukungan dan penghargaan yang pantas.

Tidak kalah pentingnya, partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat dibutuhkan. Memastikan bahwa pendidikan menjadi prioritas utama, dan membantu dalam upaya perbaikan fasilitas dan dukungan bagi sekolah-sekolah.

Kota pendidikan Majene harus dipulihkan dari bencana pendidikan yang mengancamnya.  cerita tentang kota pendidikan yang jadi batu loncatan  dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing, sehingga generasi penerus dapat tumbuh dan berkembang dengan baik untuk masa depan yang lebih cerah.

Selasa, 27 Juni 2023

puisi

APAKAH AKU HARUS MEREKA UNTUK MERDEKA

Dalam sunyi yang mendalam, terdengar ragu yang tersembunyi

merenungkan makna dari kata "merdeka"

Apakah aku harus jadi mereka, untuk mencapai kebebasan?

Apakah aku harus mengikuti arus, demi mendapatkan kemerdekaan?

 

dalam renungan, terbuka pemahaman baru

Merdeka bukanlah menyerah pada tuntutan orang lain

Tapi menemukan kekuatan  menjadi diri sendiri

Menjelajahi jalan kehidupan, menciptakan jejak yang berbeda

Apa aku harus jadi mereka untuk merdeka

 

Apakah harus jadi mereka, untuk meraih kemerdekaan?

Bukankah merdeka adalah hak dan hakikat setiap individu?

Dalam keberagaman, kita menemukan keindahan persamaan

Bukan menyerah pada kesamaan, tapi merangkul perbedaan

 

Merdeka tak pernah mengikat, tak pernah membatasi

Ia adalah ruang bagi setiap jiwa untuk bersinar.

 

aku merangkak dalam kegelapan

meniti pucuk menuju puncak seperti mereka

agar aku mampu merekah

 

Bukan harus jadi mereka, tapi menciptakan ruang untuk semua

Membiarkan kebebasan berpadu dalam harmoni yang abadi

 

Merdeka adalah hak yang diberikan pada setiap jiwa

dan mewujud seperti merdeka yang mereka katakan

saling menghormati dan memahami

kebebasan yang sejati, bersatu dalam keberagaman

 

Merdeka adalah keberanian menjadi diri sendiri

Bukan mengikuti arus, tapi menemukan esensi kehidupan

Dalam keunikan

merdeka menjadi nyanyian kebebasan.

 

Merdeka adalah nyawa di setiap hembusan

pada udara sebagai panggilan jiwa

dan sampai tiba masanya

kita menghirup.... lalu berhembuslah kemerdekaan 

 

dan merdeka ialah Menghormati hakikat diri

menghargai yang lain

sebab kita paham

kemerdekaan adalah jati diri yang sejati

Bolehkah aku sedikit kekiri

 

Hidup rakyat2x

 

Langit mendung

Senja sirna

melihat duka anak waktu itu

pada setiap kolong-kolong semesta

 

mereka tersingkir, tertinggal,

tenggelam dalam rencana

hanyut sebagai wacana menjelma bencana

 

suara terkubur

terzhalimi

terluka, terpinggirkan

dalam ketidakadilan

 

Di tepian sana,

terdengar tangis yg menjerit

Sebab derai air mata

Mengalir tak hentinya

 

Bolehkah aku sedikit ke Kiri ?

Di saat kalian berbondong-bondong di Kanan ?

Hanya sekedar Menyeimbangkan

Agar tak tenggelam

 

Biarlah kusebut Kiri-isme, bukanlah tentang permusuhan

Tak bermaksud meruntuhkan

Hanya saja, kanan perlu kiri

 

Dalam lorong lorong kesunyian

Aku berdiri dengan tekad tulus

Menatap jalan berliku

Mengikuti panggilan naluri ku

 

Sekali lagi izinkanlah aku ke Kiri

 

Aku Ada dalam jiwa- Mu

Aku ada dalam keberadaan yang tak terlihat

Sejuta pikiran yang menyatu dalam ruang waktu

Tak terbatas oleh batas-batas fisik

Melintasi dimensi dan alam semesta yang luas

 

Aku ada dalam getaran kehidupan yang berdenyut

Mengalir dalam aliran waktu yang tak terhingga

Seperti riak air yang membelah samudra

Menyapa tiap detik yang berlalu tanpa henti

 

Aku ada dalam setiap hela napas yang kau hirup

Dalam irama jantung yang berdentum kuat

Mengisi ruang dalam hati yang berdebar

Sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan

 

Aku ada dalam setiap jejak langkahmu

Yang meninggalkan cerita di tanah yang kau pijak

Menyisakan makna dalam setiap perjalanan

Sebagai bagian dari perjalanan hidup yang tak terlupakan

 

Aku ada dalam setiap tetes embun di pagi hari

Yang menyapa bunga dan dedaunan dengan lembut

Memberikan kehidupan pada alam yang tumbuh

Sebagai bagian harmoni alam yang abadi

 

Aku ada dalam setiap kata yang kau ucapkan

Mengalir dalam nada dan makna yang terungkap

Menyatu dalam kalimat dan puisi yang tercipta

Sebagai ekspresi jiwa yang tak terhingga

 

Aku ada dalam setiap sentuhan yang kau berikan

Yang melampaui batas kulit dan jasmani

Menghubungkan hati dengan kehangatan kasih

Sebagai aliran energi yang tak terputus

 

Aku ada dalam keberadaan yang tak tergambarkan

Dalam ruang dan waktu yang tak terhingga

Kita adalah bagian dari kesatuan yang abadi

Aku ada, kau ada, kita ada dalam keberadaan yang tak terpisahkan.

 

Lelaki pecundang dalam kerinduan

Di tepian pesisir terhampar kehidupan

Gagah berani

Pantai yang indah

Berkumpul dalam kearifan nenek moyang

Menghiasi lautan dengan budaya yang menantang

 

Dalam pesona

Menawan hati

Senyum hangat

tawa yang riang

Mereka mengukir cerita-cerita keresahan

 

Resah pada kerinduan yang tak berujung

Pada perahu2 yang menantang gelombang

Pada pelaut2 mencari nafkah

Mengarungi tingginya ombak dan angin kencang

 

Apakah masa itu bisa terulang? Ataukah ada yg dapat mengembalikkannya?

 

Oh tuhan…

kau ciptakan kerinduan yang mendalam

Seperti luka yang terus berdarah

Kau buat hati ini tak berdaya

Menghempas semangat yang tersisa

 

kau tak mengenal waktu

Kau datang saat aku berada di kejauhan

Membuatku merindukan dekapan yang hangat

Membayangkan senyum yang tak terlupakan

 

keluhku tentang rindu

Aku menyadari betapa berartinya ia

Sebab rindu adalah tanda kasih yang tulus

Kecintaan tak terhingga

Abadi….

 

meski kau menyakitkan

Kau juga mengingatkan

akan kehangatan

Kau mengukir kenangan yang berharga

Membawa kita dekat dalam kebersamaan

BAGIMU LAUTAN HARAPAN

Di samudra yang tak berujung

Ada harapan dan keberanian membara

Diatas gelombang..

Menjelajahi lautan menantang badai dan angin kencang

 

Di setiap perahu2 yang berlumut dan rapuh

Mereka berlayar

Melewati lautan gagah berani

 

Mereka berdansa dalam tarian ikan2

Membelah ombak

Mengambarkan semnagat membara

berkobar....

Dalam mengarungi lautan harapan


MEMBACA DAN MEMBONGKAR SIMBOL MENURUT PEMIKIRAN PIERRE BOURDIEU

MEMBACA DAN MEMBONGKAR SIMBOL MENURUT PEMIKIRAN PIERRE BOURDIEU

penulis : Hendrik

Pierre Bourdiueu  dalam membongkar manipulasi sistem simbol lewat tiga alat baca Konseptual dan Operasional yaitu :Hermeneutika,  Kekuasaan(power),  Kekerasan(violence).

Bagian satu, Hermeneutika diartikan sebagai teori analisis dan praktik penafsiran terhadap teks. Teori ini menitikberatkan ukuran kebenaran pada rasionalitas ilmiah. Rasionalitas dalam konteks hermeneutika lebih berkaitan dengan konsistensi, logika, metodologi yang tepat, dan pemikiran kritis yang melibatkan penalaran reflektif. Hermeneutika mengandung kemahiran dalam membaca teks-teks pada ruang relativitas kultur dan historis dari wacana manusia.  Proses kegiatan reflektif terhadap pengetahuan dan karya manusia dalam teori hermeneutika selalu terkait dengan persoalan waktu, tempat, pencipta teks, dan subyek penafsir.

Bagian dua, Kekuasaan(power) memiliki pengertian yang beragam, digunakan sebagai aspek pengetahuan dan tatanan kehidupan. Istilah ini bisa menunjuk pada kekuatan ekonomis, kekuatan politik, kekuatan militer, dan sebagainya. Kekuasaan sering berbicara mengenai hubungan antara yang menguasai dan yang dikuasai dalam sebuah hubungan institusi yang di sebut negara. Makna kekuasaan mengisyaratkan perbedaan dalam mengidentifikasi sumber-sumber kekuasaan, penyelenggaraan kekuasaan, dan siapa yang berhak memegang kekuasaan. Kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain serta kemampuan untuk menentukan keputusan sehingga orang lain mengikuti keputusan tersebut, sesuai dengan kehendak yang membuat keputusan. Sebagai penguatan penjelasan Plato seorang filsuf dalam pemikiran politiknya mengaitkan defenisi kekuasaan dalam dua istilah yunani, yaitu “peithein” yang berarti persuasi dan “bia” yang berarti paksaan atau kekerasan.  Pada istilah persuasi kekuasaan haruslah dimaknai sebagai kesanggupan menyakinkan(persuasi) orang lain agar orang yang diyakinkan itu melakukan apa yang diyakininya sesuai kehendak orang yang melakukan persuasi.

Bagian ketiga, Kekerasan(violence) apabila konsepsi kekerasan dimaknai sebuah upaya pemaksaan sebagai mekanismenya, maka kekerasan dapat berbagai bentuk. Ia bisa berupa kekerasan fisik  tubuh(raga) sebagai obyek dan kekerasan psikologis(jiwa). Kekerasan struktur negara terhadap wacana, bahasa, dan bentuk-bentuk simbolik lainnya. pola kekerasan selalu berada pada ruang kekuasaan. Keduanya tidak bisa di pisahkan secara diametral. Artinya kehadiran kekerasan mengandaikan mekanisme kekuasaan tertentu. Mekanisme ini berjalan halus sehingga yang didominasi tidak sadar, patuh, dan menerima begitu saja. Dan mekanisme yang semacam ini kemudian di sebut sebagai kekerasan simbolik (symbolic violence).

Dengan demikian, sistem simbol merupakan medium yang menjadi perantara kita dalam memaknai sesuatu, memproduksi dan mengubah makna. Sistem refresentasi sebagai kekuatan sistem simbol dalam beroperasi. Simbol bisa berupa ( Bahasa, wacana, gambar, dan semacamnya ) yang mengungkapkan pikiran, konsep, dan ide-ide tentang sesuatu.  Suatu makna tergantung dari cara  ‘merepresentasikannya’ membedah simbol-simbol yang digunakan  dan imej yang digunakan dalam merepresentasikannya, maka terlihat  jelas proses pemaknaan, penilaian, dan pembelokan tanda yang diberikan pada sesuatu tersebut.

Kekuatan simbol mampu menggiring siapapun untuk mempercayai, mengakui, melestarikan, atau mengubah persepsi hingga tingkah laku dalam bersentuhan dengan realitas. Daya magis simbol tidak terletak pada kemampuannya merepresentasikan kenyataan, tetapi realitas juga direpresentasikan lewat penggunaan logika simbol. Maka untuk membongkar manipulasi sistem simbol digunakan berbagai alat baca konseptual dan operasional teori.

Referensi: Fauzi Fashri, Penyingkapan Kuasa Simbol

Kamis, 11 Mei 2023

#surat Failed

 

H E N D R I K

H eran denganmu

E ngkau telah berubah

N amun aku masih

D engan rasa yang sama

R akus akan rinduku padamu

I ngkar pada ibuku untuk sekedar bertemu

K amu malah berpaling

 

#surat yg Failed

Selasa, 02 Mei 2023

PART II

 celana sebagai simbol perjuangan


Di keheningan malam yang gelap,
Seorang anak berdiri sendirian dengan hati yang bergejolak.
setelah itu, ia melihat cermin,
Melihat dirinya dengan celana yang terkoyak di pinggangnya.

Celana robek menggambarkan luka dan kesengsaraan,
Namun, anak itu tak menyerah pada kelemahannya.
Dia berdiri teguh dengan sikap melawan,
Mengibarkan panji perlawanan dengan teguh di hatinya.

Di dalam keretakan yang menjelma menjadi kekuatan,
Dia menemukan keberanian untuk menghadapi tantangan.
Setiap robekan menjadi peringatan akan kegigihan,
Bahwa impian tidak akan mudah direnggut oleh kegelapan.

Dalam langkah-langkah yang terus berjalan,
Dia menorehkan jejak-jejak keberanian dan ketabahan.
Menghadapi ejekan dan pandangan sinis,
Dia berjalan dengan tegar, tak terpengaruh oleh kecaman.

Celana robek menjadi senjata dalam perlawanan,
Melawan standar dan batasan yang menghimpitnya.
Dia menolak menjadi korban dari kesempitan pandangan,
Menghadirkan kebebasan dalam setiap langkah yang diambilnya.
Bersama-sama, anak-anak yang teraniaya berkumpul,
Mengenakan celana robek dengan harga diri yang tak tergoyahkan.
Mereka membentuk barisan untuk mengubah dunia,
Melawan ketidakadilan dengan semangat yang membara.

Dalam perlawanan ini, mereka menemukan kekuatan kolektif,
Menghapus batas-batas yang memisahkan satu sama lain.
Bersama-sama mereka berjuang untuk keadilan,
Menghancurkan dinding-dinding yang menghalangi kesetaraan.

Jadi, jika celanamu robek dan tersingkap,
Jangan biarkan cela menjadi beban yang tak terhapuskan.
Angkat kepalamu, perlawananlah dengan bangga,
Karena celana robekmu adalah lambang kebebasan yang tak terbendung.

Izinkan aku

 Izinkan aku 


 izinkan aku menjadi pembangkan

menentang kebijakan dan otoritasnya

seperti Killing in the Name, Menkritik kekuasaan dan penindasan


Izinkan aku menjadi pembangkang

menolak kezaliman dan ketidakadilan

seperti Bella Ciao yang menyuarakan perlawanan dan semangat perjuangan sampai titik darah penghabisan.

hidup mahasiswa 

hidup rakyat

hidup perempuan melawan.


#orang biasa

Rabu, 08 Maret 2023

Essay Quo Vadis Majene Sebagai Kota Pendidikan: antara harapan dan kenyataan

  

Essay 

Quo Vadis Majene Sebagai Kota Pendidikan: Antara Harapan dan Kenyataan


Muh. Akbar Tandjung  
Email: muhammadakbartandjung@gmail.com
Motto : "Hidup bersamanya Bukan lagi berjuang tapi salin menikmati"


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Pendidikan dapat membantu manusia baik lahir maupun batin menuju peradaban yang lebih baik. Ki Hajar Dewantara adalah Bapak pendidikan nasional Indonesia dan Beliau juga pelopor terbentuknya Sistem pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara untuk Memerdekakan manusia. Memerdekakan satu manusia adalah langkah awal untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Majene merupakan pusat pelayanan pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat dengan harapan akan menjadi contoh bagi kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sulbar. Namun, nyatanya kabupaten Majene masih harus berbenah lagi sebab masih banyak fenomena masalah mengenai pendidikan di kabupaten Majene.

Pendahuluan

            Pendidikan merupakan upaya secara sadar untuk membantu jiwa manusia baik lahir maupun batin, dari sifat koadratnya menuju kearah peradaban yang manusiawi dan lebih baik. Pendidikan merupakan hal yang hadir dari sejarah manusia, semenjak manusia lahir pendidikan sudah menunjukan keberadaanya karena pendidikan tidak lain adalah proses interaksi individu dengan subjek lain seperti manusia, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan dan tak pernah berakhir, sehingga dapat menghasilkan kualitas yang ditujukan pada sosok manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.

Ketika membicarakan pendidikan di Indonesia, tidak lengkap kalo tidak membahas tentang bapak pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan pelopor terbentuknya sistem pendidikan di Indonesia. Ketika Indonesia masih dalam kekuasaan pemerintahan Belanda, Beliau mendirikan sebuah lembaga pendidikan dinamakan Perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 juli 1922. Dengan harapan bangsa Indonesia dapat merdeka secara lahir dan batin. Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menjadikan manusia sebagai manusia yang merdeka baik secara fisik, mental, dan kerohanian. Selamat raganya bahagia jiwanya. Dimana pendidikan menghasilkan manusia yang Selamat dan bahagia. Ada tiga semboyan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani. Ing ngarso sung tulodo memiliki arti di depan memberikan teladan, bahwa guru harus dapat memberikan contoh yang baik di berbagai macam hal. Ing madya mangun karsa artinya di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa Semboyan ini memberikan sebuah batasan-batasan seorang guru agar tidak menganggap siswa sebagai mahluk rendah dibawah gurunya. Tut Wuri Handayani semboyan yang sangat sering kita dengar artinya yaitu Di belakang memberikan dorongan, memiliki makna bahwa guru harus mampu senantiasa memberikan semangat dan motivasi positif untuk seluruh anak didiknya.

Pendidikan merupakan hal yang amat penting bagi manusia dalam segalah aspek kehidupannya. Pendidikan memberi pengaruh yang amat besar bagi manusia agar mampu bertahan hidup dengan membangun interaksi yang baik dengan sesamanya sehingga kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan mudah. Bahkan Pendidikan sangat penting pengaruhnya bagi bangsa dan Negara, jika generasi muda bangsa diberikan pendidikan yang baik sejak usia dini diharapkan mereka mampu memperoleh  nilai-nilai yang ada dalam pendidikan serta, dapat diterapakan dengan mudah di usia dewasa. Guru juga mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan.

            Di Indonesia sendiri fungsi dan tujuan pendidikan diatur di dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Didalam Undang-undang tersebut memuat segalah hal yang bersangkutan mengenai pelaksanaan pendidikan nasional di Indonesia yang meliputi dari Pengertian Pendidikan, fungsi dan tujuan pendidikan, jenis-jenis pendidikan, jengjang pendidikan, standar pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan demikian harapan dan arah pendidikan di Indonesia sudah ditentukan dengan sedemikian rupa.       Jadi, semua elemen masyarakat baik itu Pemerintah Pusat, Provinsi, bahkan Daerah harus memperhatikan dan bertanggung jawab atas pendidikan demi keberlangsungan  bangsa Indonesia. 

            Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat No. 1 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Majene ditetapkan sebagai pusat pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Majene sebagai pusat pengembanga ilmu pengetahuan dan teknologi yang diharapkan mampu mengembangkan kompetensi dan sumber daya manusia unggul dan mampu mengembangkan Kampus-kampus perguruan tinggi, SMA, SMP dan SD di Majene yang unggul disemua kabupaten se-Provinsi Sulawesi Barat. Pendidikan di Kabupaten Majene sangat berperan penting dalam pembangunan Kabupaten Majene begitu pula dengan Provinsi Sulawesi Barat kedepanya. Melalui pendidikan masyarakat melakukan Transpormasi budaya, menciptakan tenaga kerja, menciptakan alat control sosial, tenaga-tenaga ahli di bidang ekonomi dan lain sebagainya. Dengan demikian perkembangan masyarakat dapat berjalan secara bekelanjutaa. Quo vadis (Mau kemana) Majene sebagai kota pendidikan? Bagaiman harapan para pejuaan pembentukan Prov. Sulbar tentang Majene sebagai kota pendidikan dan kenyataan yang terjadi di lapangan?.

Pembahasan

            Secara historisnya Kabupaten Majene dikenal sebagai ibukota Mandar (tua). Untuk selanjutnya disebut sebagai kota tua. Dibanding kota-kota lain di Provinsi Sulawesi Barat, Majene lah yang paling banyak memiliki situs atau peninggalan bersejarah sebagai kota tua. Di  Majene banyak peninggalan sejarah seperti bangunan-bangunan bersejarah atau jejak peninggalan oleh pihak Belanda yang menjadikan Majene sebagai Ibukota Pemerintahan modern Belanda waktu itu. Selain sebagai ibukota pemerintahan Belanda,  Kabupaten Majene juga disebut Kota Pendidikan sebab  dulunya pusat pendidikan Afdeling Mandar adalah Majene. Mungking Inilah salah satu cikal bakal  kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memilih Majene sebagai pusat pelayanan pendidikan atau biasa di sebut kota pendidkan. Pemerintah Kab. Majene harus mampu membuktikan bahwanya kita memang lebih unggul di bidang pendidikan dari pada kabupaten lain yang ada di Prov. Sulbar.

            Majene sebagai Kota pendidikan merupakan harapan atau impian yang dapat kita wujudkan di masa depan. Dimana telah hadir universita negeri dan swasta di wilaya Majene untuk menopan terwujudnya cita-cita sebagai kota pendidikan. Pembanguna insfrastruktur pelayanan pendidikan seperti sekolah juga mulai di lengkapin fasilitasnya. Bahkan parah relawan literasi ikut memberikan sumbangsinya untuk mewujudkan cita-cita sebgai kota pendidikan. Budaya membaca buku harus kita mulai  kepada anak-anak yang ada di Majene agar kegiatan membaca menjadi kebiasan sejak dini dan akan menjadi sebuah kultur di Majene. APBD (Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah) ikut dialokasikan untuk pendidikan. Sesuai dengan amanat konsitusi UUD 1945 pasal 31 ayat 4 mengamanatkan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Hal ini dapat memberikan dampak besar terhadap peningkatan kualitas SDM dan mewujudkan cita-cita Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

            Harapan kita bersama, Majene sebagai kota pendidikan bisa terwujud dengan peran penting masyarakat dan pemerintah. Apa kabar Majene sekarang? apakah kita sudah dapat bengembira karena sudah menyandang sebagai pusat pelayanan pendidikan. Justru kita harus lebih berkerja keras lagi karena kenyataannya kita masih sangat jauh dari yang namanya Pusat pelayanan pendidikan. Menurut data BPS dan BKKBN angka putus sekolah di Kabupaten Majene mencapai 1.885 jiwa dan menempati posisi ke-3 di Provinsi Sulbar. Hal ini cukup memprihatingkan mengingat Kab. Majene sendiri adalah pusat pelayanan pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat. Kenyataanya kita masih sangat jauh dari kata ideal kota pendidikan. Sebab masih banyak anak-anak yang tidak dapat mengakses pendidikan di kabupaten majene terutama daerah pelosok.

Pemerintah dan Masyarakat belum menjadikan pendidikan sebagai Prioritas utama, hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian, Paradigma berfikir, pelayanan, sarana dan prasarana tidak memadahi, dan akses pendidikan belum merata ke pelosok desa di kabupaten Majene. Ini sebuah kenyataan yang terjadi bahwasanya Kabupaten Majene masih jauh dari harapan dan cita-cita sebagai kota pendidikan. Jelas ini merupakan sebuah kemunduran bagi Kab. Majene itu sendiri karena sejak pemerintah Belanda masih di Majene kita sudah menyandang sebagai kota pendidikan yang seharusnya ini bukanlah hal yang harus terjadi di kota pendidikan Majene sekarang.

Angka putus sekolah di Kab. Majene itu masih sangat tinggi, kita dapat merujuk bagaiman angka putus sekolah di daerah lain yang ada di Indonesia seperti daerah istimewa Yogyakarta yang merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Menurut data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikspora) DIY Tren pelajar putus sekolah dalam rentang 2020-2021 pada jenjang SMA/SMK mencapai 467 kasus. Dimana di tahun 2020 sebanyak 102 kasus dan di tahun 2021 meningkat 3 kali lipat sebanyak 365 kasus. Kalo kita lihat dari segi kepadatan penduduk Kab. Majene memiliki penduduk sebanyak 173.844 jiwa sedangkan Yogyakarta Mencapai 422.732. Penduduk di DIY masih lebih banyak 3 kali lipat dari Kab. Majene. Itulah mengapa angka putus sekolah di Majene Masih Sangat lah tinggi mengingat Majene adalah Pusat Pelayanan Pendidikan. Di Majene salah satu faktor yang mempengaruh angka putus sekolah yang tinggi yaitu perekonomian dan paradigma berfikir masyarakat. Dimana karena perekonomian keluarga yang kurang mampu menjadi alasan untuk anak-anak yang masih di usia untuk mendapatkan pendidikan terpaksa harus bekerja. Pemberian Edukasi tentang pentingnya menuntut ilmu di Majene masih sangat kurang. Sehingga Pelajar tidak berfikir dua kali untuk langsung berhenti sekolah dan langsung terjun ke dunia kerja. Karena masalah pendidikan juga bukan selalu menyangkut soal biaya pendidikan, dukungan masyarakat juga perlu ditingkatkan untuk mendorong keinginan untuk bersekolah dan menuntun ilmu .

Akses Pelayanan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu masalah yang harus di perhatikan oleh pemerintah Majene. Sebab di pelosok desa Kab. Majene masih banyak daerah yang tidak dapat mengakses pendidikan seperti yang ada di perkotaan. Contoh kurangnya tenaga pendidik di pelosok, sarana dan prasarana yang kurang, akses jalanan yang kurang, dan kualitas tenaga pendidik di pelosok Majene yang kurang. Banyak faktor yang menyebabkan seperti yang paling memiluhkan adalah jumlah guru yang justru menumpuk di wilayah perkotaan. Seharusnya tenaga pendidik atau guru di Majene siap untuk di tugaskan ke daerah pelosok karena ini merupakan tugas guru untuk mendidik generasi muda bangsa. Peran guru disini sangat di butuhkan di pelosok desa selain mengajar di kelas meraka juga diharapkan mampu membantu pemerintah dalam memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya pendidikan sehingga cara berfikir masyarakat sedikit demi sedikit dapat kita ubah.

            Bagaiman pemerintah menangani hal tersebut. Pemerintah Kab. Majene harus segera berbenah untuk mengatasi angka putus sekolah yang tinggi dan pelayana  pendidikan yang belum merata ke pelosok desa. Bukan hanya Kondisi perekonomian dan akses pendidikan yang tidak merata yang menjadi masalah di Majene. Namun, kualitas guru yang masih sangat kurang terutama di bagian pelosok desa dan paradigma berfikir masyarakat perlu kita ubah. Mengenai akses pelayanan pendidikan yang tidak merata di kabupaten Majene sebenarnya sudah ada yang mengatur untuk mendata anak-anak yang putus sekolah di kabupaten Majene, yang di atur dalam Perda no 2 tahun 2014 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Di dalam perda tersebut dituliskan  mengenai  pembuatan posko pendidikan di setiap kelurahan/desa yang ada di Kab. Majene. Tugas dari posko pendidikan ini yaitu untuk melacak atau mendata anak-anak yang putus sekolah dan mencarikan solusi bagi meraka untuk dapat melanjutkan pendidikanya. Posko pendidikan juga harus memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya bersekolah terutama pada anak-anak yang masih di bangku sekolah. Namun, implementasi dari pemerintah Kab. Majene sampai sekarang masih belum ada.

Kita ditampar dengan sebuah relitas yang terjadi, harapan para pendahuluh kita masih belum bisa kita upayakan dan wujudkan. Bagaiman pemerintah menangani hal tersebut. Segalah kebijakan dibuat oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut contoh beasiswa daerah. Hal ini dilakukan agar dapat membantu masyarakat yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Posko pendidikan juga hadir sangat ideal namun, langka dan implementasi pemerintah tidak ada. Pola penanganan pendidikan di Majene serba kaku dan berbau proyek. Pemerintah Kab. Majene saat ini belum menjadikan pendidikan sebagai proritas utama.

Kesimpulan   

Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara yaitu mengarahkan pendidikan dalam empat dimensi yaitu tujuan jasmani, akal, rohani dan sosial. Guru juga dintuntut harus mampu mencapai tujuan pendidikan dan mampu menerapkan trilogi pendidikan yaitu: Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani. Mereka diharapkan menjadi ujun tombak dalam mewujudkan pendidikan yang baik dengan menjadi teladan yang baik, memberikan motivasi dan semangat dalam belajar,dan dapat mendorong potensi-potensi yang ada dalam diri peserta didik. Jika ini dapat kita terapkan dalam pendidikan di Majene ini dapat menjadi senjata kita dalam mewujudkan Majene sebagai kota pendidikan.

Masih banyak yang harus dilakukan  pemerintah dan masyarakat Majene dalam mewujudkan Majene sebagai kota pendidikan. Pendidikan di Majene ini telah mengalami berbagai macam permasalahan. Terbukti dari banyaknya fenomena yang terjadi belakangan ini dalam konteks pendidikan. Menandakan pendidikan di Majene sekarang sedang melalui masalah krisis. Pemerintah harus menjadikan pendidikan menjadi proritas utama dan terus berupaya mewujudkan majene sebagai kota pendidikan dan mampu menciptakan Sumber daya manusia yang baik dan unggul.

 Pemerintah harus serius dalam mewujudkan majene sebagai kota pendidikan yang mampu menjadi rujukan yang baik bagi kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sulbar. Bukan hanya pemerintah tapi masyarakat, pemuda, relawan, mahasiswa dan lain-lain juga mempunyai peran penting. Masyarakat harus mulai sadar akan pentingnya pendidikan. Mahasiswa harus terus mengawal kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan mampu memberikan ide dan solusi yang akan mampu mewujudkan majene sebagai kota pendidikan. Pemerintah dan semua elemen masyarakat harus mampu mengembalikan marwa dan mengangkat eksistensi Majene sebagai kota pendidikan yang ada di Sulbar.

Daftar Pustaka

 

Alimuddin, M. R., & Mursidin. (2020). Majene Kota Tua: Pelestarian dan Potensi kepariwisataan. Polewali: Teluk Mandar Kreatif.

Febriyanti, N. (2021). Implementasi Konsep Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Jurnal Pendidikan Tambusai, 1631-1638.

Kurnia, A. M., Fawaid, I., Zulaicho, D., & Faidzullah, I. Z. (2021). Rekontruksi Makna Semboyan Ki Hajar Dewantara dalam Praktik Pendidikan Islam. El- Banat Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 37-51.

Marwah, S. S., Syafe'i, M., & Sumarna, E. (2018). Relevansi Konsep Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dengan Pendidikan Islam. Indonesian Journal of Islamic Education, 14-26.

Minsih, & Galih D, A. (2018). Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas. Profesi Pendidikan Dasar, 20-27.

Sujana, I. C. (2019). Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia. ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar, 29-39.

Kabupaten Majene.2014. Peraturan Daerah kabupaten Majene Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Pemerintah Kabupaten Majene: Majene

https://sulbar.tribunnews.com/amp/2022/05/17/angka-anak-putus-sekolah-di-sulbar-meningkat-2022-capai-12611-siswa-polman-tertinggi

https://persmaporos.com/ratusan-pelajar-putus-sekolah-lantaran-kenaikan-pengeluaran-di-kota-pelajar/


-Uba

 

Kamis, 02 Maret 2023

Cerita Para Pejuang dari Pelosok Kota PENDIDIKAN

Cerita Para Pejuang dari Pelosok 

Kota "PENDIDIKAN"

Keindahan buttu Pattumea mampu menjadi salah satu fitur alam yang paling menarik untuk menikmati pemandangan indah dan sejarah. keindahan gunung bisa sangat memukau dan mengesankan bagi orang banyak yang melihatnya.

Buttu Pattumea ini terletak di Dusun Timbogading, Desa Betteng, Kecamatan Pamboang. Jaraknya berkisar 22 kilometer dari pusat Ibukota Kabupaten Majene.

Sore itu tepatnya Senin, 20 Februari 2023. saya berkunjung ke tempat itu. Udaranya sejuk, hampir saya tak menemukan polusi udara. Di tempat itu terdapat monumen bersejarah, yaitu Benteng Ammana I Wewang setinggi 4,2 meter.

Tak jauh dari tempat itu sekitar 700 meter, Saya menemukan sebuah perkampungan di bawah kaki gunung. Nama kampung itu adalah Galung, desa Betteng. Sekitar pukul 16.00, Saya melihat sejumlah anak-anak  berkumpul di sebuah Sekolah SMPN 6 Satap Pamboang, dan SDN 11 Galung. Mereka bermain di sekitaran lapangan yang ada di sekolah tersebut.

Salah satu guru Smpn 6 satap mengatakan bahwa sekolah Smp ini dibangun pada tahun 2008 sedangkan SD 11 Galung dibangun pada masa penjajahan. Siswanya sekitar 76 dan dan memiliki perpustakaan yang sudah rusak. semenjak sekolah itu dibangun hanya melakukan pembaruan cat pada dinding kelas. namun kondisi dinding kelas bocor, atap bocor, lantai masih beralas tanah, bahkan bisa  dikatakan Ruang kelas tidak layak untuk di gunakan dalam proses belajar. 

Namun di balik dinding bocor pada sekolah itu terlihat senyum para anak Bangsa, mereka sangat bersemangat walaupun hujan dan kencangnya angin tidak mengurangi tekad dan cita-cita mereka.

Saya penasaran melihat dan mendengar cerita perjalanan dari anak-anak itu. saya berjalan dan melihat setiap dinding-dinding kelas sebagai pelindung  sebab dibalik itu ada harapan anak bangsa yang bercita-cita tinggi sedang berproses.


Setiap ruang kelas itu saya perhatikan. Ketika saya masuk di salah satu ruang kelas di SD 11 Galung, selain kondisi ruangannya yang bocor, saya melihat foto pemerintah daerah dan Wakil Presiden yang masih terpajangan diatas papan tulis yang seharusnya sudah diperbarui beberapa tahun yang lalu. Miris, masih ada saja sekolah seperti itu di Kota Pendidikan.

"saya masuk di sekolah ini sejak tahun 2019, namun pembangunan infrastruktur saya lihat tidak ada," kata Guru SD itu.


Terdapat 1 perpustakaan yang sudah rusak dan kurangnya buku-buku yang layak untuk komsumsi anak seusia mereka.



Jalanan infrastruktur menuju ke sekolah itu terkadang menjadi hal yang menakutkan bagi tenaga pengajar sebab ketika hujan turun jalanan tersebut licin dan bahaya untuk dilalui. "kendala guru disini adalah ketika hujan, jalannya licin,". lanjut pak guru itu.


Setelah itu saya kembali berjalan menuju ruang kelas, Meraba setiap dinding dengan tangan, maka akan mengira dinding itu sudah rapuh dan debu- debu yang menempel di setiap jari-jari tangan. di samping ruang kelas itu terdapat Pohon Kemiri sebagai mata pencarian masyarakat setempat.

Saya meninggalkan sekolah itu dengan perasaan yang penuh tanya, saya berhenti didepan sekolah memperhatikan dari luar. Apa gunanya Julukan Kota pendidikan Jika masih ada Sekolah Seperti itu?


Seorang anak murid di sekolah dasar itu keluar memanggil saya dan bertanya. "Na pulang Maki puang?," ucap Kaqdang anak sd itu. Lalu dengan rasa prihatin saya menjawab "iyya saya pulang dulu dek,".


Harapan dari anak-anak itu adalah saya bisa membersamai mereka lagi dengan kegiatan Literasi yang membakar semangat mereka. "puang membali bomi tau nahh," lanjut Kaqdang dengan hati yang berat untuk ditinggal. 


Percepatan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.Sektor pendidikan dan kesehatan harus menjadi perhatian utama untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Baik dari segi kualitas infrastruktur, pelayanan, SDM, manajemen dan tata kelola.

“Komitmen tersebut diatas menjadi bagian utama dan unggulan dari visi misi kami. Akan diwujudkan apabila mendapatkan amanah dari Allah dan rakyat Majene sebagai Bupati dan Wakil Bupati Majene periode 2021 – 2026 kelak,” Ucapan Beliau saat menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020.


@hanya orang biasa

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More