This is default featured post 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured post 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured post 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured post 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured post 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Senin, 17 Oktober 2022
#ambiguku
Kamis, 29 September 2022
Mengulik keadaan Lingkungan dan Neoliberalisme
Mengulik keadaan Lingkungan dan Neoliberalisme
Neoliberalism
atau sering disebut neolib adalah penyempurnaan atas teori tindakan
liberalisme sosialisme yang menjunjung kebebasan individu. Pendekatan
dalam ekonomi neoliberal ialah materialistik dengan memandang dari sudut ilmu
ekonomi dengan harapan keadaan ekonomi akan menjadi statis. Keadaan pasar
dilihat dari harga dan komoditas yang terjual.
Pada akhir abat ke 20 adalah
sebuah filosofi ekonomi politik sebagai
redefinisi dari keberlanjutan liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori
perekonomian neoklasik yang mengurang dan menolak campur tangan atau intervensi
dari negara, dalam hal ini pemerintah dalam ekonomi domestik, paham ini
mengarahkan pada pasar bebas dan perdagangan bebas.
hal ini menjadi
perbincangan menarik ditengah situasi
pandemi covid-19 yang saat ini telah menghentikan mayoritas
aktivitas ekonomi. Berbagai sektor yang berhubungan dengan aktivitas masyarakat
mengalami pukulan yang parah. Sektor pariwisata, pola belanja masyarakat, dan
industri otomotif mengalami penurunan yang tajam serta kebijakan pemerintah
yang menaikkan harga bahan bakar minyak(BBM).
Uniknya dari
kebijakan hari ini yang menyoal dari kata antek yang di identikkan dengan
sebagai pelayang asing selalu ingin men sabotase dengan cara cara menindas
rakyat kecil. Tidak heran jika pelayan harus menuruti kata majikan seperti
Anj***.
Di indonesia
sendiri telah mengalami yang namanya Krisis ekonomi(inflasi)selain disebabkan
oleh dampak kopi juga diakibatkan kebijakan yang tidak pro terhaddap rakyat.
Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) secara resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang
Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker) menjadi undang-undang (UU). RUU Ciptaker
telah berhasil diselesaikan dan ditetapkan menjadi undang-undang dalam waktu sekitar
delapan bulan.
Dari kasus
itulah bisa kita rasakan bahwa Kebenaran dari ungkapan proklamator kita Bung
Karno: “perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah tapi perjuanganmu
lebih susah karena melawan bangsamu sendiri.” Sesungguhnya akankah kita
menjadi bangsa yang bermental majikan atau bermental pelayan.
Berdasarkan
laporan Tempo dan Auriga Nusantara di Tahun 2019, 262 (45,5 %) dari total 575
anggota DPR yang terpilih dalam Pemilu Legislatif 2019 merupakan para direksi
dan komisaris pada lebih 1000 perusahaan ternama. Hall ini dapat menjadi
salah satu landasan bahwa sektor yang menikmati dampak positip omnibus law
justru para pencipta regulasi.
Paham
neoliberalisme ini memperjuangkan persaingan bebas (leissez faire),
yaitu paham yang memperjuangkan hak-hak atas kepemilikan dan kebebasan
individual. Paham ini percaya terhadap kekuatan pasar yang mampu menyelesaikan
permasalahan sosial ketimbang lewat regulasi negara.
Namun
neoliberalisme dan liberalisme berbeda. Perbedaan yang pertama adalah liberalisme
suatu mekanisme pasar digunakan untuk mengatur ekonomi negara, sedangkan
neoliberalisme untuk mengatur ekonomi global. Kedua, neoliberalisme pasar
digunakan demi kemakmuran individu, sedangkan liberalisme kinerja pasar
digunakan untuk kemakmuran bersama. Inti dari neoliberalisme adalah mengurangi
peran campur tangan untuk menggerakkan roda pembangunan agar individu dapat
bersaing dengan bebas.
Neolib juga
memiliki dampak terhadap lingkungan Dikarenakan kehadiran aktor neolib yang
disetiap negara-negara ada saja diuntungkan tetapi ada penyakit bawaan yang
melekat pada ideologi ini yaitu 1. Rekayasa kesejahteraan karena yang diukur dalam rumus
statistik itu diciptakan hanya para ekonom saja seolah-olah rekomendasi ilmu
ekonomi bersifat instrumentalitas tanpa batas. Sementara manusia dan alam tidak
di cantumkan sebagai variabel yang sentral.
Sebagai akibatnya
sumber daya alam(hutan) kini tidak lagi dimaknai sebagai suatiu yang sakral
mengandung banyak historis oleh masyarakal lokal, sedangkan para pebisnis atau
paman kapitalis yang kita tahu bahwa mereka tidak memiliki ikatan dan
keterkaitan dengan historis dan binatang, pohon, sungai, gunung, dan seluruh
yang berada di alam atau istilahnya mereka tidak memiliki ikatan historis
dengan alam.
Banyaknya fenomena
di dunia ini menimbulkan banyak pertanyaan yang mengarah pada dilematis, apakah
kita bisa bangkit atau tidak dari
kemelut ini.
Jawabannya tentu
saja bisa dilihat dari gerakan mahasiswa dan rakyat daat ini.
#salam
@hndrik
Selasa, 13 September 2022
OTAK DAN CERITA
OTAK DAN CERITA
Selamat malam atas segala hal- hal rancu
Lelah tak surut serta otak tak henti
Bergejolak.
sesaat yang lalu saya pergi
meninggalkan segala hal-hal rancu itu
namun sisa-sisa kehadirannya masih mengganggu
ia tak benar hilang sejak itu, hanya ia
digantikan oleh berita lain seolah-olah
terjadi masalah besar.
aku menemukan sajak indah,
mataku tergores menatap setiap tulang punggung
di sudut-sudut pantai dengan pandangan kosong ke arah teluk .
mungkinkah mimpi itu telah dikelabui oleh
segala kerakusan pemilik modal?
Entahlahh mata ini tak sanggup untuk melihat semua itu
Tapi yakinlah bahwa aku tetap bergejolak dalam
Senandung perjuangan
Sampai titik darah penghabisan.
Sampai jumpa besok pagi
SEPTEMBER 2022
Selasa, 30 Agustus 2022
Aku belajar dari setiap Sabda-Mu
Aku belajar dari setiap Sabda-Mu
Ketika aku berusaha
menerjemahkan Bismillah dengan ketinggian cinta’, teringat bahwa dalam
bahasa arab simbol untuk menyebutkan identitas diri ialah ‘ismun’,
bermakna ‘ketinggian’. Tidak aneh rasanya jika langit yang tinggi itu disebut ‘samaa’.
Dalam al-Qur’an menyebut ‘Asmaa A Kullaha‘, ini merupakan pesan jika
yang Allah ajarkan kepada Nabi Adam adalah tentang ketinggian, hakikat,
filosofis yang tenggelam dalam tubuh semesta. Kita memang tak sejalan dengan
khalil Gibran yang mengatakan bahwa alasan terciptanya kita hanya untuk “Hidup,lahir,
berlalu...”. Kita harus mensejarah, dan mengabdi pada “Tuhan, Alam, dan Manusia”
ternyata aku lupa
bahwa aku belum juga tidur , padahal sudah menuju sepertiga malam. Aku tak
henti berusaha menghayalkan sesuatu dan memohon ampun.
“Tuhan yang maha
besar memiliki kepintaran maha dahsyat, ilmu-nya tak terbatas . walau pohon
jadi pena dan lautan jadi tinta, maka ilmunya tak pernah tergambarkan oleh
apapun.”
Aku tak henti
berkomat-kamit dan bercerita tentang harapan malam ini:
“engkau telah
menuliskan catatan hidupku, aku adalah hamba yang bodoh bukan bodoh tak bisa
membaca ataupun nulis, tapi aku tak pernah merasa punya sesuatu yang banyak
karena aku sadar dan yakin bahwa jasadku adalah milikmu ya Allah, bahwa qolbuku
adalah milik Allah dan untuk-nya, bahwa ruhku milik allah dan untuk-nya, dan bahwa
apa yang kumiliki adalah milik Allah dan
untuk-nya.”
Harapan ialah
sarapan yang baik pada waktu pagi walau menjadi mimpi buruk dimalam hari.
Hendrik
Mahasiwa dari kampus
kehidupan
Mjn, 31/08/22
Jumat, 12 Agustus 2022
Angin di Wattu Timor
Angin di Wattu Timor
Desiran angin sore ini;
Berhembus pelan
Menerbangkan daun-daun
Membelah cahaya
suara;
Terbawa ombak
Berayun-ayun
Hanyut dalam kesunyian
Layangan putus;
Mengantarkan kerinduan
Meleyapkan keheningan
Menari-nari di udara
Makin kunikmati
Tarian itu bercerita
Melukiskan kata rindu
Mengamati kisah Wattu timor
Yang Masih teringat
Saccatteng Ule-ule’
Tambah gogos kambu
Ku nikmati
Ku syukuri
Alhamdulillah
Sannang nyawa.
Pesisir Labuang, 13 Agustus 2022
Kamis, 11 Agustus 2022
"Cerita Titipan dari Timba Mencari Sumur"
Cerita Titipan dari Timba Mencari Sumur
Betapa mahalnya ongkos pendidikan bagi sebuah negara miskin; tapi juga betapa omong kosongnya sistem itu untuk menghilangkan jurang kemiskinan tersebut.
-jagokata.
Setelah terbangun dari tidurku, teringat mimpi nikmatnya menjadi seorang mahasiswa.Kemudian aku berjalanan dari tempat tidur menuju meja yang berada di sudut kamar, mengambil ponsel sembari berharap dapat merasakan kabar baik. Selepas melihat ponsel aku termenung, sedih, dan kesal yang sesak, sebab Melihat kabar kurang baik dari pesan pertama yang masuk di ponselku, pesan itu berupa pdf pemberitahuan tentang “kebijakan Uang Kuliah Tunggal(UKT)”.
UKT atau Uang Kuliah Tunggal menjadi perbincangan hangat
tahunan di lingkungan kampus, bagaimana tidak ini adalah peraturan pemerintah.
Setelah itu akupun kembali termenung dan berfikir untuk
memulainya kembali. Selama hampir tiga tahun aku duduk di bangku perguruan tinggi,
aku hanya memegang identitas sebagai seorang mahasiswa. Tetapi, tidak menjadi
mahasiswa yang sebenarnya.
Subuh pun berlalu, aku mulai bergegas menuju kampus, aku melihat
mahasiswa-mahasiswa lainnya. Ada yang tersenyum ada pun yang termenung.
Ternyata yang tersenyum itu, adalah adik-adik yang baru mendaftar untuk masuk
perguruan tinggi.
Akhirnya aku pun sampai di fakultas yang sudah hampir tiga
tahun aku menimba ilmu di situ. Tapi entahlah, aku merasa saat aku menimba, air
dalam sumur itu begitu kumuh dan berlumut, talinya sudah mau putus, dan
embernya pun sudah bayak bocor.
Aku melihat ruang diskusi di sudut fakultas, aku pun mencoba
menelaah isi pembahasan di lingkaran itu, dalam diskusi ini apa yang menjadi
bahan perbincangan? Tiba-tiba seorang mahasiswa menjawab, ini soal surat
keputusan Uang Kuliah Tunggal (UKT), aku pun bingung dan berfikir, bagaimana
dengan mereka mahasiswa baru yang begitu semangat masuk di perguruan tinggi
tapi terhalang dari besaran uang kuliah mereka? Bagaimana dengan mereka yang
sudah menuju semester selanjutnya melihat besaran UKT-nya yang tidak sesuai
dengan kondisi ekonomi? Dan apakah mahasiswa akhir masih dituntut untuk membayar
full ukt pada tahun ini?. Jawaban nya jelas bahwa perlu ada evaluasi golongan UKT
mahasiswa (dalam hal ini sesuaikan dengan kondisi ekonomi).
Setelah itu hatiku kembali bersedih dan mulai lagi melangkah
menuju rumah, tenaga demi tangga aku lalui, wajah-wajah mahasiswa lama dan
mahasiswa baru terlihat olehku. Banyaknya mahasiswa termenung.
Hati dan pikiran pun kembali bergejolak, darah mulai mengalir
sangat deras, jantung pun berdetak sangat kencang, namun itu bukanlah gerakan kasih
sayang dari pecinta, tapi itu adalah rasa keresahan yang begitu resah dan
amarah yang begitu dalam. Kenapa menjadi seorang mahasiswa harus bergantung
pada besaran itu, bukankah Mahasiswa sebagai representasi dari Hati dan Jiwa
masyarakat sebagaimana dikatakan Moh. Hatta dan seharusnya menjadi tanggung
jawab moral lembaga pendidikan tinggi khususnya untuk mencetak generasi bangsa
melalui Ilmu Pengetahuan yang ada dan memiliki jiwa besar untuk memperjuangkan
hak-hak kaum lemah, saat ini justru ditelan dan diberhanguskan oleh kampus.
Presiden dapat kalian lengserkan dan turunkan, tapi
mengapa orang-orang itu malah kalian diamkan. Apakah demi sebuah kertas yang
bertuliskan nilai sehingga merelakan identitasmu sebagai mahasiswa?
Sungguh ironis dengan negara bergelimang kekayaan alam,
minyak batu bara, emas, hutan, laut, serta beragam kekayaan lainnya. berjuanglah
dan berikan mimpi indah kepada mereka generasi selanjutnya.
"Bermimpilah
setinggi langit. Jika kamu jatuh, kamu akan jatuh di antara
bintang-bintang." -Bung Karno.
Senin, 09 Mei 2022
Indahnya pesisir Labuang di sertai Hegemoni Kota Bising
Minggu, 06 Maret 2022
PUISI SENJA SORE ITU
Senja Sore Itu
Senja sore Itu
telah menyapuh gelisah
menghilangkan kecemasan
yang berkamar di jiwa, dan lebat di hati
ingin rasanya kuungkap rindu
di tempat biasanya kita merumahkan janji
inginku meromansakan setiap tarikan napas
mematahkan sunyi jadi gelombang
di Dermaga waktu, aku dan kau
syahdukan senja
Bi’ar allo
Sibi’arang pannia’u lao..
(Hndrik-Majene, 06/3/2022)
Kamis, 03 Maret 2022
Membaca Menolak Lupa!!!
Lapak Baca Gratis Jalanan!
Membaca Menolak Lupa
Volunteer Literasi Jalanan tak gengsi dan tak malu melakukan kegiatan yang dilakoni sejak se Bulan Yang lalu. Hingga setiap malam minggu mereka tekun menggelar lapak buku di atas trotoar stadion prasmaya majene, kabupaten majene.
“Gerakan kami ini adalah Gerakan kolektif walaupun kami masih kuliah semester empat kami akan terus konsisten, sembari mencari donatur buku-buku untuk menambah-nambahi buku untuk lapak. kami Buka setiap Jam 16:00 sore sampai 23:00 Malam. Besar harapan kami untuk orang-orang yang datang tidak hanya bermain,”.volunteer literasi jalanan
Saat awal lapak kami, sejumlah pengunjung bingung yang ingin menikmati malam minggu di stadion prasmaya.”sempat dikira menjual buku. Tetapi mereka tetap ikut, apalagi salah satu rekan volunteer mempostingnya di salah satu media sosial,”ucap volunteer literasi jalanan.
Gerakan yang mereka lakukan pun menuai hasil, para pengunjung lapangan yang awalnya ingin bersantai menikmati akhir pekan kini mulai mengikuti lapak baca yang mereka gelar.
Tingkat pengunjung antara 5 hingga 20 pemuda di lapak baca yang mereka gelar. Pemuda yang akrab di sapa Hendrik Itu mengaku bahwa awalnya tidak mempunya buku sama sekali. Hanya mengandalkan relasi dan dia membuka donasi melalui whatsapp dan media social lainnya.
“saya tak punya buku sama sekali. Ini dari kerja kolektif para relawan literasi semua. Mengumpulkan donasi buku bekas lewat WA dan siapa yang punya buku bekas siap ku ambil,” Hendrik volunteer literasi menjelaskan kisahnya.
Saat ini buku yang mereka miliki ada sekitar 40 buku yang mereka koleksi. Sebagian besar novel, buku umum dan buku pelajaran serta buku cerita rakyat.
Selain lapak baca, mereka ada keinginan membuat sekolah pesisir dan sekolah pelosok. Sehingga mereka akan memerlukan buku pelajaran umum.
ia mendirikan ruang seperti ini karena terinspirasi dari temannya di Makassar yang mendirikan lapak baca gratis dan mengajar anak-anak jalanan serta anak-anak di pesisir dan di pelosok. Namanya itu adalah Mahasiswa Peduli Majene. tumbuh di diri para volunteer semangat yang tinggi dan mereka tidak menetap di satu titik tetapi selalu berpindah- pindah.
Kini mereka masih mencari donasi buku dan alat tulis untuk melengkapi kebutuhan lapak baca dan jejak literasi yang mereka akan lakukan.
Namun melihat masih banyak kekurangan tidak menyurutkan semangat mereka untuk bergerak untuk literasi sebab mereka ingin melihat kota Pendidikan ini sebagai kota percontohan di Indonesia.
Seorang mahasiswa mengaku terbantu dengan adanya perpustakaan itu. “bisa membaca buku-buku gratis yang belum mereka baca. Serta mendapat wawasan dan relasi,” kata Aslam.
MOP, KALAU BEGITU SIAPA YANG SALAH.
Hendrik417.blogspot.CO - Dasar boro terlalu kritis,sessa jaki, semoga terhibur kawan.
Salah Siapa Kalau Begitu…
Boro adalah seorang mahasiswa asal pesisir majene.Sehari-hari dia hidup dikampus,tidak punya tempat tinggal.tidurnya dari kosan ke kosan,teras ke teras,sekretariat ke kesekretariat dan masjid ke masjid. Orang montok dan jarang mandi. Walau begitu, Boro adalah ketua tingkat di kelasnya yang dikudeta karena terlalu kritis.
Suatu hari, Boro hendak pergi ke pantai. Boro berangkat dari Kampus mengendarai Jet Daratnya dan tidak menggunakan helm.singkat cerita, saat memasuki perempatan di dekat penjual Nasi Kuning, Boro buru-buru sebab ada Polantas.
Entah ada dorongan apa atau memang terlalu kritis, boro turun menghapiri polisi,lantas bertanya”pak, ini lagi ada Kegiatan apa?”
“tidak, hanya ada penjagaan saja,”jawab polantas
“oh, pale”
“kenapa memang bertanyaki begitu?” polantas bertanya keherangan.
Dengan wajah imutnya, boro menjawab,”Maksud,tidak ii pak sebenarnya toh mau ka lewat, hanya saja tidak pake helm ka aii.”
“cehh! Lewat mi pale kalau begitu nanti saya tilangki toh karena tidak pake helmki”
“oh pale asli itu, tidak jadika lewat aii, masa dikasih begitu temannya. Sessa jaki” dan boro pergi begitu saja dan meninggalkan polantas dengan muka heran.